Selasa, 18 Mei 2010

Fawatih al suwar

1. Pengertian Fawatih al-Suwar
Secara etimilogis, fawatih al Suwar
berarti pembukaan-pembukaan
surat, karena posisinya berada di
awal surat-surat dalam Al Qur’an.
Manna Khalil Al Qhatthan dalam
kitabnya Mabahits fi ulumil Qur’an
mengidentikan fawatihus suwar
dengan huruf-huruf yang terpisah
(Al ahruful muqotho’ah).
2. Macam-macam Fawatih al-Suwar
Beberapa ulama telah melakukan
penelitian tentang pembukaan surat
Al Qur’an, diantaranya sebagai yang
dilakukan oleh Ibnu Abi Al Asba’
menulis sebuah kitab yang secara
mendalam membahas tentang bab
ini, yaitu kitab Al Khaqathir Al
sawanih fi Asrar Al Fawatih[1], Ia
mencoba menggambarkan tentang
beberapa kategori dari pembukaan-
pembukaan surat yang ada di dalam
surat yang ada di dalam al Qur’an.
Pembagian karakter pembukaannya
adalah sebagai berikut. Pertama,
pujian terhadap Allah SWT. yang
dinisbatkan kepada sifat-sifat
kesempurnaan Tuhan. Kedua,
dengan menggunakan huruf-huruf
hijaiyah; terdapat dalam 29 surat.
Ketiga,dengan menggunakan kata
seru (ahrufun nida); terdapat dalam
sepuluh surat. Keempat,kalimat
berita (jumlah khabariyah); terdapat
dalam 23 surat. Kelima,dalam
bentuk sumpah (Al Aqsam);
terdapat dalam 15 surat. Sedangkan
menurut Badruddin Muhammad Az
Zarkasy[2] Allah SWT. telah
memberikan pembukaan terhadap
kitab-Nya dengan sepuluh macam
bentuk dan tidak ada satu surat pun
yang keluar dari sepuluh macam
pembukaan itu. Al Qasthalani[3] dan
Abu Syamah sebagai dikutip oleh As
Suyuthi [4] memaparkan sepuluh
macam pembukaan tersebut
walaupun ada sedikit perbedaan.
Berikut adalah pemaparan yang
diutarakan oleh Al Qasthalani :
a. Pembukaan dengan pujian
kepada Allah (al-istiftah bil al tsana).
Pujian kepada Allah ada dua
macam, yaitu :
1) Menetapkan sifat-sifat terpuji
dengan menggunakan salah satu
lafal berikut :
1.1. Memakai lafal hamdalah yakni
dibuka dengan دمحلا هلل , yang
terdapat dalam 5 surat yaitu : Q.S.
Al Fatihah, Al An’am, Al Kahfi, Saba,
dan Fathr.
1.2. Memakai lafal كرابت, yang
terdapat dalam 2 surat yaitu Q.S. Al
Furqon dan Al Mulk.
2) Mensucikan Allah dari sifat-sifat
negatif (tanzih ‘an ssifatin naqshin)
dengan menggunakan lafal tasbih
terdapat dalam 7 surat yaitu : Q.S.
Al Isra, al A’la, al Hadid, al Hasyr, as
shaff, al jum’ah, dan at Taghabun.
b. Pembukaan dengan huruf-huruf
yang terputus-putus (Al Ahruful
Muqoto’ah).
Pembukaan dengan huruf-huruf ini
terdapat dalam 29 surat dengan
memakai 14 huruf tanpa diulang,
yakni ا,ح,ر,س,ص,ط,ع,ق,,ك,ل,م,ن,ه,ي .
Penggunaan surat-surat tersebut
dalam pembukaan surat-surat Al
Qur’an disusun dalam 14 rangkaian,
yang terdiri dari kelompok berikut :
1) Kelompok sederhana, terdiri dari
satu huruf, terdapat dalam 3 surat,
yakni ص (Q.S. Shad), ق(Q.S. Qof) ن
(Q.S. Nun).
2) Kelompok yang terdiri dari dua
huruf, terdapat dalam 3 rangkaian
dan 9 surat, yakni مح (Q.S. Al
Mu’min, Q.S. As Sajdah, Q.S. Az
Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al
Jatsiyah, dan Q.S. Al Ahqaf); هط
(Q.S. Thaha); سط (Q.S. An Naml);
dan سي (Q.S. Yaasin).
3) Kelompok yang terdiri dari tiga
huruf, terdapat dalam 3 rangkaian
dan 13 surat, yakni : ملا (Q.S. Al
Baqoroh, Q.S. Ali Imron, Q.S. Ar
Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S.
Sajdah); رلا (Q.S. Yunus, Q.S. Hud,
Q.S. Ibrahim, Q.S. Yusuf, dan Q.S.
Al Hijr); dan مسط (Q.S. Al Qoshosh
dan Q.S. As Syu’ara).
4) Kelompok yang terdiri dari 4
huruf, terdapat dalam 2 rangkaian
dan 2 surat, yakni رملا (Q.S. Ar
Ra’du) dan صملا (Q.S. Al A’raf).
5) Kelompok yang terdiri dari 5
huruf terdapat dalam 2 rangkaian
dan 2 surat, yakni صعيهك (Q.S.
Maryam) dan مح قسع (Q.S. As
Syu’ra).
c. Pembukaan dengan panggilan (al
istiftah bin nida).
Nida ini ada tiga macam, terdapat
dalam 9 surat, yaitu nida untuk Nabi
اي اهيأ يبنلا ),( yang terdapat
dalam Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan
At Thalaq. اهيأاي لمزملا ) ( dalam
Q.S. al Muzammil dan term
( اهيأاي رثدملا ); nida untuk
kaum mukminin dengan term
اهيأاي نيدلا اونما terdapat
dalam Q.S. Al Maidah dan Al
hujurat, dan nida untuk umat
manusia سانلااهيأاي terdapat
dalam Q.S. An Nisa dan Q.S. Al
Hajj.
Menurut As Suyuthi[5] pembukaan
dengan panggilan ini terdapat dalam
10 surat, yakni ditambah dengan
Q.S. Al Mumtahanah.
d. Pembukaan dengan kalimat
(jumlah) khabariyah (al istiftah bi al
jumal al khabariyah).
Jumlah khabariyah dalam
pembukaan surat ada dua macam,
yaitu :
1) Jumlah Ismiyyah
Jumlah ismiyah yang menjadi
pembuka surat terdapat 11 surat,
yaitu terdapat dalam Q.S. At
Taubah, Q.S. An Nur, Q.S. Az
Zumar, Q.S. Muhammad, Q.S. Al
Fath, Q.S. Ar Rahman, Q.S. Al
Haaqqah, Q.S. Nuh, Q.S. Al Qodr,
Q.S. Al Qori’ah, dan Q.S. Al Kautsar.
2) Jumlah Fi’liyyah
Jumlah fi’liyah yang menjadi
pembuka surat-surat Al Qur’an
terdapat dalam 12 surat, yaitu : Q.S.
Al Anfal, Q.S. An Nahl, Q.S. Al
Qomar, Q.S. Al Mu’minun, Q.S. Al
Anbiya, Q.S. Al Mujadalah, Q.S. Al
Ma’arij, Q.S. Al Qiyamah, Q.S. Al
Balad, Q.S. Abasa, Q.S. Al Bayyinah,
Q.S. At Takatsur.
e. Pembukaan dengan sumpah (al
istiftah bil qasam).
Sumpah yang digunakan dalam
pembukaan surat-surat Al Qur’an
ada tiga macam dan terdapat dalam
15 surat. Pembahasan selanjutnya
dalam bab tersendiri.
f. Pembukaan dengan syarat (al
istiftah bis syarat).
Syarat-syarat yang digunakan
dalam pembukaan surat-surat Al
Qur’an ada dua macam dan
digunakan dalam 7 surat, yakni :
Q.S. At Takwir, Q.S. Al Infithar, Q.S.
Al Insiqaq, Q.S. Al Waqi’ah, Q.S. Al
Munafiqun, Q.S. Al Zalzajah, dan
Q.S. An Nashr.
g. Pembukaan dengan kata kerja
perintah (al istiftah bil amr).
Berdasarkan penelitian para ahli, ada
sekitar 6 kata kerja perintah yang
menjadi pembukaan surat-surat Al
Qur’an terdapat dalam Q.S. Al Alaq,
Q.S. Jin, Q.S. Al Kafirun, Q.S. Al
Falaq, dan Q.S. An Nas.
h. Pembukaan dengan pertanyaan
(al istiftah bil istifham).
Bentuk pertanyaan ini ada dua
macam, yaitu :
1. Pertanyaan positif yaitu
pertanyaan dengan menggunakan
kalimat positip. Pertanyaan dalam
bentuk ini digunakan dalam 4 surat,
yaitu : Q.S. Ad Dahr, Q.S. An Naba,
Q.S. Al Ghasyiyah, dan Q.S. Al
Maun.
2. Pertanyaan negatif, yaitu
pertanyaan dengan menggunakan
kalimat negatif, yang hanya terdapat
dalam dua surat, yakni : Q.S. Al
Insyirah dan Q.S. Al Fil.
i. Pembukaan dengan do’a (Al
Istiftah bid du’a).
Pembukaan dengan doa ini terdapat
dalam 3 surat, yaitu : Q.S. Al
Muthaffifin, Q.S. Al Humazah, dan
Q.S. Al Lahab.
j. Pembukaan dengan alasan (al
istiftah bit ta’lil).
Pembukaan dengan alasan ini hanya
terdapat dalam Q.S. Al Quraisy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar