Sabtu, 29 Mei 2010

Al Baqarah 2-5

2 Kitab (Al quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa,
(QS. 2:2)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 2
َكِلَذ ُباَتِكْلا اَل َبْيَر
ِهيِف ىًدُه َنيِقَّتُمْلِل )2 )
Ayat di atas menerangkan bahwa
Alquran ini tidak ada keraguan
padanya karena ia wahyu Allah swt.
yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw Nabi yang terakhir
dengan perantaraan Jibril a.s.
Hal ini tegaskan oleh Allah swt.
dalam firman-Nya:
ملا ُليِزْنَت ِباَتِكْلا اَل
َبْيَر ِهيِف ْنِم ِّبَر
َنيِمَلاَعْلا
Artinya:
Alif lam mim. Turunnya Alquran
yang tidak ada keraguan padanya
(adalah) dari Tuhan semesta alam.
(Q.S As Sajadah: 1 dan 2)
Yang dimaksud "Al Kitab" di sini
ialah Alquran . Disebut "Al Kitab."
sebagai isyarat bahwa Alquran
harus ditulis, karena itu Nabi
Muhammad saw. memerintahkan
para sahabat menulis ayat-ayat
Alquran
Alquran ini bimbingan bagi orang-
orang bertakwa, sehingga ia
berbahagia hidup di dunia dan di
akhirat nanti.
Orang-orang yang bertakwa ialah
orang-orang yang memelihara dan
menjaga dirinya dari azab Allah
dengan selalu melaksanakan
perintah-perintah Allah swt. dan
menghentikan larangan-larangan-
Nya.
Di antara tanda-tanda orang yang
bertakwa ialah sebagaimana yang
tersebut pada ayat-ayat berikut:
3 (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian rezki
yang Kami anugerahkan kepada
mereka. (QS. 2:3)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 3
َنيِذَّلا َنوُنِمْؤُي
ِبْيَغْلاِب َنوُميِقُيَو
َةاَلَّصلا اَّمِمَو
ْمُهاَنْقَزَر َنوُقِفْنُي )3 )
Pertama : Beriman kepada yang
gaib. Termasuk di dalamnya
beriman kepada Allah dengan
sesungguhnya, menundukkan diri
serta menyerahkannya sesuai
dengan yang diharuskan oleh iman
itu. Tanda keimanan seseorang,
ialah melaksanakan semua yang
diperintahkan oleh imannya itu.
Yang gaib, ialah sesuatu yang tidak
dapat dicapai oleh pancaindra.
Pengetahuan tentang yang gaib itu
semata-mata berdasar kepada
petunjuk-petunjuk Allah swt. Karena
kita telah beriman kepada Allah,
maka kita beriman pula kepada
firman-firman dan petunjuk-
petunjuk-Nya Termasuk yang gaib
ialah : Allah, Malaikat, hari kiamat,
surga, neraka, mahsyar dan
sebagainya.
Pangkal iman kepada yang gaib ialah
iman kepada Allah swt. Iman
kepada Allah adalah dasar dari
pembentukan watak dan sifat-sifat
seseorang manusia agar ia menjadi
manusia yang sebenarnya, sesuai
dengan maksud Allah menciptakan
manusia.
Allah swt. berfirman:
َةَغْبِص ِهَّللا ْنَمَو
ُنَسْحَأ َنِم ِهَّللا
ًةَغْبِص ُنْحَنَو ُهَل
َنوُدِباَع
Artinya:
Sibghah Allah. Siapakah yang lebih
baik sibgahnya dari Allah ? Kepada-
Nyalah kami menyembah. (Q.S Al
Baqarah: 138)
Iman membentuk manusia menjadi
makhluk individu dan makhluk yang
jadi anggota masyarakatnya, suka
memberi, menolong, berkorban,
berjihad dan sebagainya.
Allah swt. berfirman:
اَمَّنِإ َنوُنِمْؤُمْلا
َنيِذَّلا اوُنَمآ ِهَّللاِب
ِهِلوُسَرَو َّمُث ْمَل
اوُباَتْرَي اوُدَهاَجَو
ْمِهِلاَوْمَأِب
ْمِهِسُفْنَأَو يِف ِليِبَس
ِهَّللا َكِئَلوُأ ُمُه
َنوُقِداَّصلا
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang
sebenarnya beriman hanyalah
orang orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian
mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah, mereka
itulah orang-orang yang benar. (Q.S
Al Hujurat: 15)
Dalam mencari arti iman itu
hendaklah mempelajari sejarah
hidup Nabi Muhammad saw,
merenungkan ciptaan Allah,
menggunakan akal pikiran dan
mempelajari ajaran yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw.
Iman dapat bertambah dan dapat
pula berkurang. Iman akan rusak
bila amal seseorang rusak dan akan
bertambah bila nilai dan jumlah
amal ditingkatkan
Kedua: Mendirikan salat ialah,
mengerjakan dan menunaikan salat
dengan menyempurnakan rukun-
rukun dan syarat-syaratnya, terus-
menerus mengerjakannya sesuai
dengan yang diperintahkan Allah,
baik lahir maupun batin. Yang
dimaksud dengan lahir ialah
mengerjakan salat sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah
ditentukan sunah Rasul dan yang
dimaksud dengan "batin" ialah
mengerjakan salat dengan hati,
dengan segala ketundukan dan
kepatuhan kepada Allah karena
merasakan keagungan dan
kekuasaan Allah yang menguasai
dan menciptakan seluruh alam ini
sebagai yang dikehendaki oleh
agama.
Yang dimaksud "Iqamatussalah"
ialah mengerjakan salat dengan
sempurna; sempurna rukun-rukun,
syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan yang lain yang ditentukan
oleh agama.
Arti asal dari perkataan "salat" ialah
"doa", kemudian dipakai sebagai
istilah yang berarti "salat" sebagai
ibadat yang telah terkenal di dalam
agama Islam karena salat itu banyak
mengandung doa.
Ketiga: Menafkahkan sebahagian
rezeki yang telah dianugerahkan
Allah. "Rezeki" ialah segala sesuatu
yang dapat diambil manfaatnya.
"Menafkahkan sebahagian rezeki"
ialah memberikan sebahagian rezeki
atau harta yang telah direzekikan
Allah kepada orang-orang yang
telah ditentukan oleh agama.
Harta yang akan dinafkahkan itu
ialah sebahagiannya, tidak seluruh
harta. Dalam ayat ini tidak
disebutkan berapa banyak yang
dimaksud dengan sebahagian itu,
apakah seperdua, sepertiga,
seperempat dan sebagainya.
Dalam pada itu Allah melarang
berlaku kikir dan melarang berlaku
boros:
Firman Allah swt:
اَلَو ْلَعْجَت َكَدَي
ًةَلوُلْغَم ىَلِإ َكِقُنُع
اَلَو اَهْطُسْبَت َّلُك
ِطْسَبْلا َدُعْقَتَف
اًموُلَم اًروُسْحَم
Artinya:
Janganlah kamu jadikan tanganmu
terbelenggu pada lehermu,
sebaliknya janganlah kamu terlalu
mengulurkannya, agar kamu tidak
menjadi tercela dan menyesal. (Q.S
Al Isra': 29)
Dan Allah menyuruh agar jangan
berlebih-lebihan dalam
membelanjakan harta dan jangan
pula kikir. Firman-Nya:
َنيِذَّلاَو اَذِإ اوُقَفْنَأ
ْمَل اوُفِرْسُي ْمَلَو
اوُرُتْقَي َناَكَو َنْيَب
َكِلَذ اًماَوَق
Artinya:
Orang-orang yang apabila
membelanjakan (harta) mereka tidak
berlebih-lebihan, tidak (pula) kikir tapi
adalah (pembelanjaan itu) di tengah-
tengah antara yang demikian . (Q.S
Al Furqan: 67)
Pada firman Allah yang lain
dijelaskan bahwa yang
dimaksudkan dengan sebahagian
harta itu ialah:
َكَنوُلَأْسَيَو اَذاَم
َنوُقِفْنُي ِلُق َوْفَعْلا
Artinya:
....mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah,
"Yang lebih baik dari keperluan".
(Q.S Al Baqarah: 219)
Allah telah menjelaskan cara-cara
membelanjakan harta itu dan cara-
cara menggunakannya. Dan
dijelaskan lagi oleh hadis-hadis
Rasulullah saw:
نع ىبنلا ىلص هللا هيلع ملسو
لاق: أدباو نمب لوعت، ريخ ةقدصلا
نع رهظ ىنغلا
Artinya:
Nabi saw. telah bersabda, "Mulailah
dari orang-orang yang dekat
denganmu, sedekah yang paling
baik ialah sedekah dari orang
kaya" (H.R Bukhari dan Muslim)
4 Dan mereka yang beriman
kepada Kitab (Al quran) yang
telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat.(QS. 2:4)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 4
َنيِذَّلاَو َنوُنِمْؤُي
اَمِب َلِزْنُأ َكْيَلِإ اَمَو
َلِزْنُأ ْنِم َكِلْبَق
ِةَرِخآْلاِبَو ْمُه
َنوُنِقوُي )4 )
Keempat: Beriman kepada kitab-kitab
yang telah diturunkan-Nya, yaitu
beriman kepada Alquran dan kepada
kitab-kitab yaitu Taurat, Zabur, Injil
dan sahifah-sahifah yang diturunkan
kepada nabi-nabi sebelum Nabi
Muhammad saw. Beriman kepada
Kitab-kitab dan sahifah-sahifah
tersebut berarti beriman pula kepada
para rasul yang telah diutus Allah
kepada umat-umat yang dahulu
dengan tidak membedakan antara
seseorang pun dengan yang lain
dari rasul-rasul Allah itu.
Beriman kepada Kitab-kitab Allah
merupakan salah satu sifat dari
orang-orang yang bertakwa, yaitu
orang-orang yang beriman, waris-
waris para nabi. waris ajaran-ajaran
Allah baik orang-orang dahulu,
maupun orang-orang sekarang
sampai akhir zaman. Sifat ini akan
menimbulkan rasa dalam diri
seseorang muslim bahwa mereka
adalah umat yang satu, agama
mereka adalah satu yaitu agama
Islam. Tuhan yang mereka sembah
ialah Tuhan Yang Maha Esa,
Pengasih lagi Penyayang kepada
hamba-hamba-Nya. Sifat ini akan
menghilangkan dalam diri
seseorang muslim, semua sifat
menyombongkan diri, rasa
golongan, rasa kedaerahan dan
perasaan kebangsaan yang berlebih
lebihan.
5 Mereka itulah yang tetap
mendapat petunjuk dari
Tuhannya, dan merekalah
orang-orang yang beruntung.
(QS. 2:5)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 5
َكِئَلوُأ ىَلَع ىًدُه ْنِم
ْمِهِّبَر َكِئَلوُأَو ُمُه
َنوُحِلْفُمْلا )5 )
Kelima: Beriman kepada adanya hari
akhirat. Akhirat lawan dari "dunia".
"Negeri akhirat" ialah Negeri tempat
manusia berada setelah dunia ini
lenyap. "Yakni akan adanya negeri
akhirat" ialah benar-benar percaya
adanya hidup yang kedua setelah
dunia ini berakhir.
Orang-orang yang mempunyai
sifat-sifat yang lima (5) di atas adalah
orang orang yang mendapat
petunjuk dan bimbingan Allah swt.
dan merekalah orang-orang yang
akan merasakan hasil iman dan
amal mereka di akhirat nanti,
mereka memperoleh keridaan Allah
dan tempat tinggal mereka di akhirat
ialah di surga yang penuh
kenikmatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar