Jumat, 28 Mei 2010

Al Baqarah 1

1 Alif laam miim.(QS. 2:1)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 1
ملا )1 )
Alif, lam, mim, termasuk huruf-
huruf abjad yang terletak pada
permulaan beberapa surah Alquran.
Ada dua hal yang perlu dibicarakan
tentang huruf-huruf abjad yang
disebutkan pada permulaan
beberapa surah dari Alquranul
Karim itu, yaitu apa yang dimaksud
dengan huruf ini, dan apa
hikmahnya menyebutkan huruf-
huruf ini?
Tentang soal pertama, maka para
mufassir berlainan pendapat, yaitu:
1.Ada yang menyerahkan saja
kepada Allah, dengan arti mereka
tidak mau menafsirkan huruf-huruf
itu. Mereka berkata, "Allah sajalah
yang mengetahui maksudnya."
Mereka menggolongkan huruf-huruf
itu ke dalam golongan ayat-ayat
mutasyabihat.
2.Ada yang menafsirkannya.
Mufassirin yang menafsirkannya ini
berlain-lain pula pendapat mereka,
yaitu:
a.Ada yang berpendapat bahwa
huruf-huruf itu adalah isyarat
(keringkasan dari kata-kata),
umpamanya Alif Lam Mim. Maka
"Alif" adalah keringkasan dari "Allah",
"Lam" keringkasan dari "Jibril", dan
"Mim" keringkasan dari Muhammad,
yang berarti bahwa Alquran itu
datangnya dari Allah, disampaikan
oleh Jibril kepada Muhammad. Pada
Alif Lam Ra; "Alif" keringkasan dari
"Ana", "Lam" keringkasan dari
"Allah" dan "Ra" keringkasan dari
"Ar-Rahman", yang berarti: Saya
Allah Yang Maha Pemurah.
b.Ada yang berpendapat bahwa
huruf-huruf itu adalah nama dari
surah yang dimulai dengan huruf-
huruf itu.
c.Ada yang berpendapat bahwa
yang dimaksud dengan huruf-huruf
abjad ini adalah huruf-huruf abjad
itu sendiri. Maka yang dimaksud
dengan "Alif" adalah "Alif", yang
dimaksud dengan "Lam" adalah
"Lam", yang dimaksud dengan
"Mim" adalah "Mim", dan begitu
seterusnya.
d.Huruf-huruf abjad itu untuk
menarik perhatian.
Menurut para mufassir ini, huruf-
huruf abjad itu disebut Allah pada
permulaan beberapa surah dari
Alquranul Karim, hikmahnya adalah
untuk "menantang". Tantangan itu
bunyinya kira-kira begini: Alquran itu
diturunkan dalam bahasa Arab,
yaitu bahasa kamu sendiri, yang
tersusun dari huruf-huruf abjad,
seperti Alif Lam Mim Ra, Ka Ha Ya
Ain Shad, Qaf, Tha Sin dan lain-
lainnya. Maka kalau kamu sekalian
tidak percaya bahwa Alquran ini
datangnya dari Allah dan kamu
mendakwakan datangnya dari
Muhammad, yakni dibuat oleh
Muhammad sendiri, maka cobalah
kamu buat ayat-ayat yang seperti
ayat Alquran ini. Kalau Muhammad
dapat membuatnya tentu kamu
juga dapat membuatnya."
Maka ada "penantang", yaitu Allah,
dan ada "yang ditantang", yaitu
bahasa Arab, dan ada "alat
penantang", yaitu Alquran.
Sekalipun mereka adalah orang-
orang yang fasih berbahasa Arab,
dan mengetahui pula seluk-beluk
bahasa Arab itu menurut naluri
mereka, karena di antara mereka itu
adalah pujangga-pujangga, penyair-
penyair dan ahli-ahli pidato, namun
demikian mereka tidak bisa
menjawab tantangan Alquran itu
dengan membuat ayat-ayat seperti
Alquran. Ada juga di antara mereka
yang memberanikan diri untuk
menjawab tantangan Alquran itu,
dengan mencoba membuat kalimat-
kalimat seperti ayat-ayat Alquran itu,
tetapi sebelum mereka ditertawakan
oleh orang-orang Arab itu, lebih
dahulu mereka telah ditertawakan
oleh diri mereka sendiri.
Para mufassir dari golongan ini,
yakni yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu disebut oleh
Allah pada permulaan beberapa
surah dari Alquran untuk
menantang bangsa Arab itu, mereka
sampai kepada pendapat itu adalah
dengan "istiqra" artinya menyelidiki
masing-masing surah yang dimulai
dengan huruf-huruf abjad itu.
Dengan penyelidikan itu mereka
mendapat fakta-fakta sebagai
berikut:
1.Surah-surah yang dimulai dengan
huruf-huruf abjad ini adalah surah-
surah Makiyah (diturunkan di
Mekah), selain dari dua buah surah
saja yang Madaniyah (diturunkan di
Madinah), yaitu surah Al-Baqarah
yang dimulai dengan Alif Lam Mim
dan surah Ali Imran yang dimulai
dengan Alif Lam Mim juga. Sedang
penduduk Mekah itulah yang tidak
percaya bahwa Alquran itu adalah
dari Tuhan, dan mereka
mendakwakan bahwa Alquran itu
buatan Muhammad semata-mata.
2.Sesudah menyebutkan huruf-
huruf abjad itu ditegaskan bahwa
Alquran itu diturunkan dari Allah,
atau diwahyukan oleh-Nya.
Penegasan itu disebutkan oleh Allah
secara langsung atau tidak
langsung. Hanya ada 9 surah yang
dimulai dengan huruf-huruf abjad
itu yang tidak disebutkan
sesudahnya penegasan bahwa
Alquran itu diturunkan dari Allah.
3.Huruf-huruf abjad yang
disebutkan itu adalah huruf-huruf
abjad yang banyak terpakai dalam
bahasa Arab.
Dari ketiga fakta yang didapat dari
penyelidikan itu, mereka
menyimpulkan bahwa huruf-huruf
abjad itu didatangkan oleh Allah
pada permulaan beberapa surah
dari Alquranul Karim itu adalah
untuk "menantang" bangsa Arab
agar membuat ayat-ayat seperti
ayat-ayat Alquran itu, bila mereka
tidak percaya bahwa Alquran itu,
datangnya dari Allah dan
mendakwakan bahwa Alquran itu
buatan Muhammad semata-mata
sebagai yang disebutkan di atas.
Dengan demikian dapatlah dikatakan
bahwa para mufassir yang
mengatakan bahwa huruf-huruf
abjad ini didatangkan Allah untuk
"tahaddi" (menantang) adalah
memakai tariqah (metode) ilmiah,
yaitu "menyelidiki dari contoh-
contoh, lalu menyimpulkan
daripadanya yang umum". Tariqah
ini disebut "Ath-Thariqat Al-
Istiqra'iyah" (metode induksi).
Ada mufassir yang berpendapat
bahwa huruf-huruf abjad ini
didatangkan oleh Allah pada
permulaan beberapa surah-surah
Alquranul Karim untuk menarik
perhatian. Memulai pembicaraan
dengan huruf-huruf abjad adalah
suatu cara yang belum dikenal oleh
bangsa Arab di waktu itu, karena itu
maka hal ini menarik perhatian
mereka.
Tinjauan terhadap pendapat-
pendapat ini:
1.Pendapat yang pertama yaitu
menyerahkan saja kepada Allah
karena Allah sajalah yang
mengetahui, tidak diterima oleh
kebanyakan mufassirin ahli-ahli
tahqiq (yang menyelidiki secara
mendalam). (Lihat Tafsir Al-Qasimi
j.2, hal. 32)
Alasan-alasan mereka ialah:
a.Allah sendiri telah berfirman dalam
Alquran:
ٍناَسِلِب ٍّيِبَرَع ٍنيِبُم
) 195 )
Artinya:
Dengan bahasa Arab yang jelas.
(Q.S. Asy Syu'ara': 195)
Maksudnya Alquran itu dibawa oleh
Jibril kepada Muhammad dalam
bahasa Arab yang jelas. Dari ayat ini
dapat dipahami bahwa ayat-ayat
dalam Alquran itu adalah "jelas", tak
ada yang tidak jelas, yang tak dapat
dipahami atau dipikirkan, yang
hanya Allah saja yang
mengetahuinya.
b.Di dalam Alquran ada ayat-ayat
yang menunjukkan bahwa Alquran
itu menjadi petunjuk bagi manusia.
Di antaranya firman Allah:
َكِلَذ ُباَتِكْلا اَل َبْيَر
ِهيِف ىًدُه َنيِقَّتُمْلِل )2 )
Artinya:
Kitab Alquran ini tidak ada keraguan
padanya, petunjuk bagi mereka
yang bertakwa.
(Q.S. Al-Baqarah: 2)
Firman-Nya lagi:
ىًدُهَو ىَرْشُبَو
َنيِنِمْؤُمْلِل
Artinya:
....dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang
beriman.
(Q.S. Al-Baqarah: 97)
Firman-Nya lagi:
اَذَه ٌناَيَب ِساَّنلِل
ىًدُهَو ٌةَظِعْوَمَو
َنيِقَّتُمْلِل )138 )
Artinya:
(Alquran) ini adalah penerangan bagi
seluruh manusia dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.
(Q.S. Ali Imran: 138)
Dan banyak lagi ayat-ayat yang
menerangkan bahwa Alquran itu
adalah petunjuk bagi manusia.
Sesuatu yang fungsinya menjadi
"petunjuk" tentu harus jelas dan
dapat dipahami. Hal-hal yang tidak
jelas tentu tidak dijadikan petunjuk.
c. Dalam ayat yang lain Allah
berfirman pula:
ْدَقَلَو اَنْرَّسَي
َنآْرُقْلا ِرْكِّذلِل ْلَهَف
ْنِم ٍرِكَّدُم )17 )
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan Alquran untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mau
mengambil pelajaran?
(Q.S. Al-Qamar: 17, 22, 32, dan 40)
2.
a.Pendapat yang menafsirkan
bahwa huruf-huruf abjad itu adalah
keringkasan dari suatu kalimat.
Pendapat ini juga banyak para
mufassir yang tidak dapat
menerimanya.
Keberatan mereka ialah: tidak ada
kaidah-kaidah atau patokan-patokan
yang tertentu untuk ini, sebab itu
para mufassir yang berpendapat
demikian berlain-lainan pendapatnya
dalam menentukan kalimat-kalimat
itu. Maka di samping pendapat
mereka bahwa Alif Lam Mim artinya
ialah: Allah, Jibril, Muhammad, ada
pula yang mengartikan "Allah,
Latifun, Maujud" (Allah Maha Halus
lagi Ada). (Dr. Mahmud Syaltut,
Tafsir al Qur'anul Karim, hal. 73)
b.Pendapat yang menafsirkan
bahwa huruf-huruf abjad yang
terdapat pada permulaan beberapa
surah ini adalah nama surah, juga
banyak pula para mufassir yang
tidak dapat menerimanya. Alasan
mereka ialah: bahwa surah-surah
yang dimulai dengan huruf-huruf itu
kebanyakannya adalah mempunyai
nama yang lain, dan nama yang lain
itulah yang terpakai. Umpamanya
surah Al-Baqarah, Ali Imran,
Maryam dan lain-lain. Maka kalau
betul huruf-huruf itu adalah nama
surah, tentu nama-nama itulah yang
akan dipakai oleh para sahabat
Rasulullah dan kaum muslimin sejak
dari dahulu sampai sekarang.
Hanya ada empat buah surah yang
sampai sekarang tetap dinamai
dengan huruf-huruf abjad yang
terdapat pada permulaan surah-
surah itu, yaitu: Surah Thaha, surah
Yasin, surah Shad dan surah Qaf.
(Dr. Mahmud Syaltut, Tafsir al
Qur'anul Karim, hal. 73)
c.Pendapat yang menafsirkan
bahwa yang dimaksud dengan
huruf-huruf abjad itu sendiri, dan
abjad-abjad ini didatangkan oleh
Allah ialah untuk
"menantang" (tahaddi). Inilah yang
dipegang oleh sebahagian
mufassirin ahli tahqiq. (Di antaranya:
Az Zamakhsyari, Al Baidawi, Ibnu
Taimiah, dan Hafizh Al Mizzi, lihat
Rasyid Rida, Tafsir Al Manar jilid 8,
hal. 303 dan Dr Shubhi As Salih,
Mabahis Ulumi Qur'an, hal 235.
Menurut An Nasafi: pendapat bahwa
huruf abjad ini adalah untuk
menantang patut diterima. Lihat
Tafsir An Nasafi, hal. 9)
d.Pendapat yang menafsirkan
bahwa huruf-huruf abjad ini adalah
untuk "menarik perhatian" (tanbih)
pendapat ini juga diterima oleh ahli
tahqiq. (Tafsir Al Manar jilid 8 hal.
209-303)
Dengan demikian dapatlah
disimpulkan bahwa "yang dimaksud
dengan huruf-huruf abjad yang
disebutkan oleh Allah pada
permulaan beberapa surat dari
Alquran hikmahnya adalah untuk
"menantang" bangsa Arab serta
menghadapkan perhatian manusia
kepada ayat-ayat yang akan
dibacakan oleh Nabi Muhammad
saw."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar