Sabtu, 29 Mei 2010

Al Baqarah 2-5

2 Kitab (Al quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa,
(QS. 2:2)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 2
َكِلَذ ُباَتِكْلا اَل َبْيَر
ِهيِف ىًدُه َنيِقَّتُمْلِل )2 )
Ayat di atas menerangkan bahwa
Alquran ini tidak ada keraguan
padanya karena ia wahyu Allah swt.
yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw Nabi yang terakhir
dengan perantaraan Jibril a.s.
Hal ini tegaskan oleh Allah swt.
dalam firman-Nya:
ملا ُليِزْنَت ِباَتِكْلا اَل
َبْيَر ِهيِف ْنِم ِّبَر
َنيِمَلاَعْلا
Artinya:
Alif lam mim. Turunnya Alquran
yang tidak ada keraguan padanya
(adalah) dari Tuhan semesta alam.
(Q.S As Sajadah: 1 dan 2)
Yang dimaksud "Al Kitab" di sini
ialah Alquran . Disebut "Al Kitab."
sebagai isyarat bahwa Alquran
harus ditulis, karena itu Nabi
Muhammad saw. memerintahkan
para sahabat menulis ayat-ayat
Alquran
Alquran ini bimbingan bagi orang-
orang bertakwa, sehingga ia
berbahagia hidup di dunia dan di
akhirat nanti.
Orang-orang yang bertakwa ialah
orang-orang yang memelihara dan
menjaga dirinya dari azab Allah
dengan selalu melaksanakan
perintah-perintah Allah swt. dan
menghentikan larangan-larangan-
Nya.
Di antara tanda-tanda orang yang
bertakwa ialah sebagaimana yang
tersebut pada ayat-ayat berikut:
3 (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian rezki
yang Kami anugerahkan kepada
mereka. (QS. 2:3)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 3
َنيِذَّلا َنوُنِمْؤُي
ِبْيَغْلاِب َنوُميِقُيَو
َةاَلَّصلا اَّمِمَو
ْمُهاَنْقَزَر َنوُقِفْنُي )3 )
Pertama : Beriman kepada yang
gaib. Termasuk di dalamnya
beriman kepada Allah dengan
sesungguhnya, menundukkan diri
serta menyerahkannya sesuai
dengan yang diharuskan oleh iman
itu. Tanda keimanan seseorang,
ialah melaksanakan semua yang
diperintahkan oleh imannya itu.
Yang gaib, ialah sesuatu yang tidak
dapat dicapai oleh pancaindra.
Pengetahuan tentang yang gaib itu
semata-mata berdasar kepada
petunjuk-petunjuk Allah swt. Karena
kita telah beriman kepada Allah,
maka kita beriman pula kepada
firman-firman dan petunjuk-
petunjuk-Nya Termasuk yang gaib
ialah : Allah, Malaikat, hari kiamat,
surga, neraka, mahsyar dan
sebagainya.
Pangkal iman kepada yang gaib ialah
iman kepada Allah swt. Iman
kepada Allah adalah dasar dari
pembentukan watak dan sifat-sifat
seseorang manusia agar ia menjadi
manusia yang sebenarnya, sesuai
dengan maksud Allah menciptakan
manusia.
Allah swt. berfirman:
َةَغْبِص ِهَّللا ْنَمَو
ُنَسْحَأ َنِم ِهَّللا
ًةَغْبِص ُنْحَنَو ُهَل
َنوُدِباَع
Artinya:
Sibghah Allah. Siapakah yang lebih
baik sibgahnya dari Allah ? Kepada-
Nyalah kami menyembah. (Q.S Al
Baqarah: 138)
Iman membentuk manusia menjadi
makhluk individu dan makhluk yang
jadi anggota masyarakatnya, suka
memberi, menolong, berkorban,
berjihad dan sebagainya.
Allah swt. berfirman:
اَمَّنِإ َنوُنِمْؤُمْلا
َنيِذَّلا اوُنَمآ ِهَّللاِب
ِهِلوُسَرَو َّمُث ْمَل
اوُباَتْرَي اوُدَهاَجَو
ْمِهِلاَوْمَأِب
ْمِهِسُفْنَأَو يِف ِليِبَس
ِهَّللا َكِئَلوُأ ُمُه
َنوُقِداَّصلا
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang
sebenarnya beriman hanyalah
orang orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian
mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah, mereka
itulah orang-orang yang benar. (Q.S
Al Hujurat: 15)
Dalam mencari arti iman itu
hendaklah mempelajari sejarah
hidup Nabi Muhammad saw,
merenungkan ciptaan Allah,
menggunakan akal pikiran dan
mempelajari ajaran yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw.
Iman dapat bertambah dan dapat
pula berkurang. Iman akan rusak
bila amal seseorang rusak dan akan
bertambah bila nilai dan jumlah
amal ditingkatkan
Kedua: Mendirikan salat ialah,
mengerjakan dan menunaikan salat
dengan menyempurnakan rukun-
rukun dan syarat-syaratnya, terus-
menerus mengerjakannya sesuai
dengan yang diperintahkan Allah,
baik lahir maupun batin. Yang
dimaksud dengan lahir ialah
mengerjakan salat sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah
ditentukan sunah Rasul dan yang
dimaksud dengan "batin" ialah
mengerjakan salat dengan hati,
dengan segala ketundukan dan
kepatuhan kepada Allah karena
merasakan keagungan dan
kekuasaan Allah yang menguasai
dan menciptakan seluruh alam ini
sebagai yang dikehendaki oleh
agama.
Yang dimaksud "Iqamatussalah"
ialah mengerjakan salat dengan
sempurna; sempurna rukun-rukun,
syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan yang lain yang ditentukan
oleh agama.
Arti asal dari perkataan "salat" ialah
"doa", kemudian dipakai sebagai
istilah yang berarti "salat" sebagai
ibadat yang telah terkenal di dalam
agama Islam karena salat itu banyak
mengandung doa.
Ketiga: Menafkahkan sebahagian
rezeki yang telah dianugerahkan
Allah. "Rezeki" ialah segala sesuatu
yang dapat diambil manfaatnya.
"Menafkahkan sebahagian rezeki"
ialah memberikan sebahagian rezeki
atau harta yang telah direzekikan
Allah kepada orang-orang yang
telah ditentukan oleh agama.
Harta yang akan dinafkahkan itu
ialah sebahagiannya, tidak seluruh
harta. Dalam ayat ini tidak
disebutkan berapa banyak yang
dimaksud dengan sebahagian itu,
apakah seperdua, sepertiga,
seperempat dan sebagainya.
Dalam pada itu Allah melarang
berlaku kikir dan melarang berlaku
boros:
Firman Allah swt:
اَلَو ْلَعْجَت َكَدَي
ًةَلوُلْغَم ىَلِإ َكِقُنُع
اَلَو اَهْطُسْبَت َّلُك
ِطْسَبْلا َدُعْقَتَف
اًموُلَم اًروُسْحَم
Artinya:
Janganlah kamu jadikan tanganmu
terbelenggu pada lehermu,
sebaliknya janganlah kamu terlalu
mengulurkannya, agar kamu tidak
menjadi tercela dan menyesal. (Q.S
Al Isra': 29)
Dan Allah menyuruh agar jangan
berlebih-lebihan dalam
membelanjakan harta dan jangan
pula kikir. Firman-Nya:
َنيِذَّلاَو اَذِإ اوُقَفْنَأ
ْمَل اوُفِرْسُي ْمَلَو
اوُرُتْقَي َناَكَو َنْيَب
َكِلَذ اًماَوَق
Artinya:
Orang-orang yang apabila
membelanjakan (harta) mereka tidak
berlebih-lebihan, tidak (pula) kikir tapi
adalah (pembelanjaan itu) di tengah-
tengah antara yang demikian . (Q.S
Al Furqan: 67)
Pada firman Allah yang lain
dijelaskan bahwa yang
dimaksudkan dengan sebahagian
harta itu ialah:
َكَنوُلَأْسَيَو اَذاَم
َنوُقِفْنُي ِلُق َوْفَعْلا
Artinya:
....mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah,
"Yang lebih baik dari keperluan".
(Q.S Al Baqarah: 219)
Allah telah menjelaskan cara-cara
membelanjakan harta itu dan cara-
cara menggunakannya. Dan
dijelaskan lagi oleh hadis-hadis
Rasulullah saw:
نع ىبنلا ىلص هللا هيلع ملسو
لاق: أدباو نمب لوعت، ريخ ةقدصلا
نع رهظ ىنغلا
Artinya:
Nabi saw. telah bersabda, "Mulailah
dari orang-orang yang dekat
denganmu, sedekah yang paling
baik ialah sedekah dari orang
kaya" (H.R Bukhari dan Muslim)
4 Dan mereka yang beriman
kepada Kitab (Al quran) yang
telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat.(QS. 2:4)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 4
َنيِذَّلاَو َنوُنِمْؤُي
اَمِب َلِزْنُأ َكْيَلِإ اَمَو
َلِزْنُأ ْنِم َكِلْبَق
ِةَرِخآْلاِبَو ْمُه
َنوُنِقوُي )4 )
Keempat: Beriman kepada kitab-kitab
yang telah diturunkan-Nya, yaitu
beriman kepada Alquran dan kepada
kitab-kitab yaitu Taurat, Zabur, Injil
dan sahifah-sahifah yang diturunkan
kepada nabi-nabi sebelum Nabi
Muhammad saw. Beriman kepada
Kitab-kitab dan sahifah-sahifah
tersebut berarti beriman pula kepada
para rasul yang telah diutus Allah
kepada umat-umat yang dahulu
dengan tidak membedakan antara
seseorang pun dengan yang lain
dari rasul-rasul Allah itu.
Beriman kepada Kitab-kitab Allah
merupakan salah satu sifat dari
orang-orang yang bertakwa, yaitu
orang-orang yang beriman, waris-
waris para nabi. waris ajaran-ajaran
Allah baik orang-orang dahulu,
maupun orang-orang sekarang
sampai akhir zaman. Sifat ini akan
menimbulkan rasa dalam diri
seseorang muslim bahwa mereka
adalah umat yang satu, agama
mereka adalah satu yaitu agama
Islam. Tuhan yang mereka sembah
ialah Tuhan Yang Maha Esa,
Pengasih lagi Penyayang kepada
hamba-hamba-Nya. Sifat ini akan
menghilangkan dalam diri
seseorang muslim, semua sifat
menyombongkan diri, rasa
golongan, rasa kedaerahan dan
perasaan kebangsaan yang berlebih
lebihan.
5 Mereka itulah yang tetap
mendapat petunjuk dari
Tuhannya, dan merekalah
orang-orang yang beruntung.
(QS. 2:5)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 5
َكِئَلوُأ ىَلَع ىًدُه ْنِم
ْمِهِّبَر َكِئَلوُأَو ُمُه
َنوُحِلْفُمْلا )5 )
Kelima: Beriman kepada adanya hari
akhirat. Akhirat lawan dari "dunia".
"Negeri akhirat" ialah Negeri tempat
manusia berada setelah dunia ini
lenyap. "Yakni akan adanya negeri
akhirat" ialah benar-benar percaya
adanya hidup yang kedua setelah
dunia ini berakhir.
Orang-orang yang mempunyai
sifat-sifat yang lima (5) di atas adalah
orang orang yang mendapat
petunjuk dan bimbingan Allah swt.
dan merekalah orang-orang yang
akan merasakan hasil iman dan
amal mereka di akhirat nanti,
mereka memperoleh keridaan Allah
dan tempat tinggal mereka di akhirat
ialah di surga yang penuh
kenikmatan.

Jumat, 28 Mei 2010

Al Baqarah 1

1 Alif laam miim.(QS. 2:1)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah
Al Baqarah 1
ملا )1 )
Alif, lam, mim, termasuk huruf-
huruf abjad yang terletak pada
permulaan beberapa surah Alquran.
Ada dua hal yang perlu dibicarakan
tentang huruf-huruf abjad yang
disebutkan pada permulaan
beberapa surah dari Alquranul
Karim itu, yaitu apa yang dimaksud
dengan huruf ini, dan apa
hikmahnya menyebutkan huruf-
huruf ini?
Tentang soal pertama, maka para
mufassir berlainan pendapat, yaitu:
1.Ada yang menyerahkan saja
kepada Allah, dengan arti mereka
tidak mau menafsirkan huruf-huruf
itu. Mereka berkata, "Allah sajalah
yang mengetahui maksudnya."
Mereka menggolongkan huruf-huruf
itu ke dalam golongan ayat-ayat
mutasyabihat.
2.Ada yang menafsirkannya.
Mufassirin yang menafsirkannya ini
berlain-lain pula pendapat mereka,
yaitu:
a.Ada yang berpendapat bahwa
huruf-huruf itu adalah isyarat
(keringkasan dari kata-kata),
umpamanya Alif Lam Mim. Maka
"Alif" adalah keringkasan dari "Allah",
"Lam" keringkasan dari "Jibril", dan
"Mim" keringkasan dari Muhammad,
yang berarti bahwa Alquran itu
datangnya dari Allah, disampaikan
oleh Jibril kepada Muhammad. Pada
Alif Lam Ra; "Alif" keringkasan dari
"Ana", "Lam" keringkasan dari
"Allah" dan "Ra" keringkasan dari
"Ar-Rahman", yang berarti: Saya
Allah Yang Maha Pemurah.
b.Ada yang berpendapat bahwa
huruf-huruf itu adalah nama dari
surah yang dimulai dengan huruf-
huruf itu.
c.Ada yang berpendapat bahwa
yang dimaksud dengan huruf-huruf
abjad ini adalah huruf-huruf abjad
itu sendiri. Maka yang dimaksud
dengan "Alif" adalah "Alif", yang
dimaksud dengan "Lam" adalah
"Lam", yang dimaksud dengan
"Mim" adalah "Mim", dan begitu
seterusnya.
d.Huruf-huruf abjad itu untuk
menarik perhatian.
Menurut para mufassir ini, huruf-
huruf abjad itu disebut Allah pada
permulaan beberapa surah dari
Alquranul Karim, hikmahnya adalah
untuk "menantang". Tantangan itu
bunyinya kira-kira begini: Alquran itu
diturunkan dalam bahasa Arab,
yaitu bahasa kamu sendiri, yang
tersusun dari huruf-huruf abjad,
seperti Alif Lam Mim Ra, Ka Ha Ya
Ain Shad, Qaf, Tha Sin dan lain-
lainnya. Maka kalau kamu sekalian
tidak percaya bahwa Alquran ini
datangnya dari Allah dan kamu
mendakwakan datangnya dari
Muhammad, yakni dibuat oleh
Muhammad sendiri, maka cobalah
kamu buat ayat-ayat yang seperti
ayat Alquran ini. Kalau Muhammad
dapat membuatnya tentu kamu
juga dapat membuatnya."
Maka ada "penantang", yaitu Allah,
dan ada "yang ditantang", yaitu
bahasa Arab, dan ada "alat
penantang", yaitu Alquran.
Sekalipun mereka adalah orang-
orang yang fasih berbahasa Arab,
dan mengetahui pula seluk-beluk
bahasa Arab itu menurut naluri
mereka, karena di antara mereka itu
adalah pujangga-pujangga, penyair-
penyair dan ahli-ahli pidato, namun
demikian mereka tidak bisa
menjawab tantangan Alquran itu
dengan membuat ayat-ayat seperti
Alquran. Ada juga di antara mereka
yang memberanikan diri untuk
menjawab tantangan Alquran itu,
dengan mencoba membuat kalimat-
kalimat seperti ayat-ayat Alquran itu,
tetapi sebelum mereka ditertawakan
oleh orang-orang Arab itu, lebih
dahulu mereka telah ditertawakan
oleh diri mereka sendiri.
Para mufassir dari golongan ini,
yakni yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu disebut oleh
Allah pada permulaan beberapa
surah dari Alquran untuk
menantang bangsa Arab itu, mereka
sampai kepada pendapat itu adalah
dengan "istiqra" artinya menyelidiki
masing-masing surah yang dimulai
dengan huruf-huruf abjad itu.
Dengan penyelidikan itu mereka
mendapat fakta-fakta sebagai
berikut:
1.Surah-surah yang dimulai dengan
huruf-huruf abjad ini adalah surah-
surah Makiyah (diturunkan di
Mekah), selain dari dua buah surah
saja yang Madaniyah (diturunkan di
Madinah), yaitu surah Al-Baqarah
yang dimulai dengan Alif Lam Mim
dan surah Ali Imran yang dimulai
dengan Alif Lam Mim juga. Sedang
penduduk Mekah itulah yang tidak
percaya bahwa Alquran itu adalah
dari Tuhan, dan mereka
mendakwakan bahwa Alquran itu
buatan Muhammad semata-mata.
2.Sesudah menyebutkan huruf-
huruf abjad itu ditegaskan bahwa
Alquran itu diturunkan dari Allah,
atau diwahyukan oleh-Nya.
Penegasan itu disebutkan oleh Allah
secara langsung atau tidak
langsung. Hanya ada 9 surah yang
dimulai dengan huruf-huruf abjad
itu yang tidak disebutkan
sesudahnya penegasan bahwa
Alquran itu diturunkan dari Allah.
3.Huruf-huruf abjad yang
disebutkan itu adalah huruf-huruf
abjad yang banyak terpakai dalam
bahasa Arab.
Dari ketiga fakta yang didapat dari
penyelidikan itu, mereka
menyimpulkan bahwa huruf-huruf
abjad itu didatangkan oleh Allah
pada permulaan beberapa surah
dari Alquranul Karim itu adalah
untuk "menantang" bangsa Arab
agar membuat ayat-ayat seperti
ayat-ayat Alquran itu, bila mereka
tidak percaya bahwa Alquran itu,
datangnya dari Allah dan
mendakwakan bahwa Alquran itu
buatan Muhammad semata-mata
sebagai yang disebutkan di atas.
Dengan demikian dapatlah dikatakan
bahwa para mufassir yang
mengatakan bahwa huruf-huruf
abjad ini didatangkan Allah untuk
"tahaddi" (menantang) adalah
memakai tariqah (metode) ilmiah,
yaitu "menyelidiki dari contoh-
contoh, lalu menyimpulkan
daripadanya yang umum". Tariqah
ini disebut "Ath-Thariqat Al-
Istiqra'iyah" (metode induksi).
Ada mufassir yang berpendapat
bahwa huruf-huruf abjad ini
didatangkan oleh Allah pada
permulaan beberapa surah-surah
Alquranul Karim untuk menarik
perhatian. Memulai pembicaraan
dengan huruf-huruf abjad adalah
suatu cara yang belum dikenal oleh
bangsa Arab di waktu itu, karena itu
maka hal ini menarik perhatian
mereka.
Tinjauan terhadap pendapat-
pendapat ini:
1.Pendapat yang pertama yaitu
menyerahkan saja kepada Allah
karena Allah sajalah yang
mengetahui, tidak diterima oleh
kebanyakan mufassirin ahli-ahli
tahqiq (yang menyelidiki secara
mendalam). (Lihat Tafsir Al-Qasimi
j.2, hal. 32)
Alasan-alasan mereka ialah:
a.Allah sendiri telah berfirman dalam
Alquran:
ٍناَسِلِب ٍّيِبَرَع ٍنيِبُم
) 195 )
Artinya:
Dengan bahasa Arab yang jelas.
(Q.S. Asy Syu'ara': 195)
Maksudnya Alquran itu dibawa oleh
Jibril kepada Muhammad dalam
bahasa Arab yang jelas. Dari ayat ini
dapat dipahami bahwa ayat-ayat
dalam Alquran itu adalah "jelas", tak
ada yang tidak jelas, yang tak dapat
dipahami atau dipikirkan, yang
hanya Allah saja yang
mengetahuinya.
b.Di dalam Alquran ada ayat-ayat
yang menunjukkan bahwa Alquran
itu menjadi petunjuk bagi manusia.
Di antaranya firman Allah:
َكِلَذ ُباَتِكْلا اَل َبْيَر
ِهيِف ىًدُه َنيِقَّتُمْلِل )2 )
Artinya:
Kitab Alquran ini tidak ada keraguan
padanya, petunjuk bagi mereka
yang bertakwa.
(Q.S. Al-Baqarah: 2)
Firman-Nya lagi:
ىًدُهَو ىَرْشُبَو
َنيِنِمْؤُمْلِل
Artinya:
....dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang
beriman.
(Q.S. Al-Baqarah: 97)
Firman-Nya lagi:
اَذَه ٌناَيَب ِساَّنلِل
ىًدُهَو ٌةَظِعْوَمَو
َنيِقَّتُمْلِل )138 )
Artinya:
(Alquran) ini adalah penerangan bagi
seluruh manusia dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.
(Q.S. Ali Imran: 138)
Dan banyak lagi ayat-ayat yang
menerangkan bahwa Alquran itu
adalah petunjuk bagi manusia.
Sesuatu yang fungsinya menjadi
"petunjuk" tentu harus jelas dan
dapat dipahami. Hal-hal yang tidak
jelas tentu tidak dijadikan petunjuk.
c. Dalam ayat yang lain Allah
berfirman pula:
ْدَقَلَو اَنْرَّسَي
َنآْرُقْلا ِرْكِّذلِل ْلَهَف
ْنِم ٍرِكَّدُم )17 )
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan Alquran untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mau
mengambil pelajaran?
(Q.S. Al-Qamar: 17, 22, 32, dan 40)
2.
a.Pendapat yang menafsirkan
bahwa huruf-huruf abjad itu adalah
keringkasan dari suatu kalimat.
Pendapat ini juga banyak para
mufassir yang tidak dapat
menerimanya.
Keberatan mereka ialah: tidak ada
kaidah-kaidah atau patokan-patokan
yang tertentu untuk ini, sebab itu
para mufassir yang berpendapat
demikian berlain-lainan pendapatnya
dalam menentukan kalimat-kalimat
itu. Maka di samping pendapat
mereka bahwa Alif Lam Mim artinya
ialah: Allah, Jibril, Muhammad, ada
pula yang mengartikan "Allah,
Latifun, Maujud" (Allah Maha Halus
lagi Ada). (Dr. Mahmud Syaltut,
Tafsir al Qur'anul Karim, hal. 73)
b.Pendapat yang menafsirkan
bahwa huruf-huruf abjad yang
terdapat pada permulaan beberapa
surah ini adalah nama surah, juga
banyak pula para mufassir yang
tidak dapat menerimanya. Alasan
mereka ialah: bahwa surah-surah
yang dimulai dengan huruf-huruf itu
kebanyakannya adalah mempunyai
nama yang lain, dan nama yang lain
itulah yang terpakai. Umpamanya
surah Al-Baqarah, Ali Imran,
Maryam dan lain-lain. Maka kalau
betul huruf-huruf itu adalah nama
surah, tentu nama-nama itulah yang
akan dipakai oleh para sahabat
Rasulullah dan kaum muslimin sejak
dari dahulu sampai sekarang.
Hanya ada empat buah surah yang
sampai sekarang tetap dinamai
dengan huruf-huruf abjad yang
terdapat pada permulaan surah-
surah itu, yaitu: Surah Thaha, surah
Yasin, surah Shad dan surah Qaf.
(Dr. Mahmud Syaltut, Tafsir al
Qur'anul Karim, hal. 73)
c.Pendapat yang menafsirkan
bahwa yang dimaksud dengan
huruf-huruf abjad itu sendiri, dan
abjad-abjad ini didatangkan oleh
Allah ialah untuk
"menantang" (tahaddi). Inilah yang
dipegang oleh sebahagian
mufassirin ahli tahqiq. (Di antaranya:
Az Zamakhsyari, Al Baidawi, Ibnu
Taimiah, dan Hafizh Al Mizzi, lihat
Rasyid Rida, Tafsir Al Manar jilid 8,
hal. 303 dan Dr Shubhi As Salih,
Mabahis Ulumi Qur'an, hal 235.
Menurut An Nasafi: pendapat bahwa
huruf abjad ini adalah untuk
menantang patut diterima. Lihat
Tafsir An Nasafi, hal. 9)
d.Pendapat yang menafsirkan
bahwa huruf-huruf abjad ini adalah
untuk "menarik perhatian" (tanbih)
pendapat ini juga diterima oleh ahli
tahqiq. (Tafsir Al Manar jilid 8 hal.
209-303)
Dengan demikian dapatlah
disimpulkan bahwa "yang dimaksud
dengan huruf-huruf abjad yang
disebutkan oleh Allah pada
permulaan beberapa surat dari
Alquran hikmahnya adalah untuk
"menantang" bangsa Arab serta
menghadapkan perhatian manusia
kepada ayat-ayat yang akan
dibacakan oleh Nabi Muhammad
saw."